SAHABAT GMMI – Keikhlasan Relawan “Aksi Generasi Indonesia” di Tambelang Kampung Petecina, sebuah desa kecil yang dikenal dengan kondisi kehidupan mayoritas di bawah standar sejahtera, terdapat sebuah komunitas yang luar biasa. Yayasan GMMI perwakilan dari DKI Jakarta membentuk komunitas ini, yang terdiri dari pemuda dan pemudi dengan kepedulian tinggi terhadap sesama. Bagi mereka, Ramadhan bukan hanya tentang puasa, tetapi juga tentang berbagi dan kebaikan kepada orang lain.
Setiap awal bulan suci Ramadhan selama dua tahun terakhir, komunitas ini bersatu untuk mempersiapkan takjil gratis bagi masyarakat lingkungan, musafir, dan pengendara bermotor yang melewati jalan utama di depan sekretariat yayasan. Kegiatan ini selalu direncanakan dengan semangat dan keikhlasan untuk membantu yang membutuhkan.
Para pemuda dan pemudi, sebagai Relawan Aksi Generasi Indonesia di bawah asuhan GMMI, mulai bergerak sejak pagi hari. Di sekretariat yayasan, mereka menyediakan berbagai menu takjil yang variatif, seperti kurma, air mineral dingin, kue-kue lezat, dan camilan lainnya yang cocok untuk berbuka puasa. Beberapa di antara mereka bahkan membawa takjil yang mereka buat sendiri di rumah dengan cinta dan kehangatan.
Meskipun terik matahari siang yang menyengat, semangat keceriaan mereka tidak pernah padam. Mereka dengan antusias mengemas kue-kue, menata buah-buahan segar, dan mempersiapkan minuman segar. Lokasi pembagian takjil yang strategis dilengkapi dengan tenda dan meja yang rapi, siap menyambut para musafir dan pengendara yang singgah.
Ketika waktu berbuka tiba, suasana di sekretariat GMMI berubah. Azan Maghrib yang merdu terdengar sesaat, dan dengan sigap, para pemuda dan pemudi menyambut kedatangan musafir dan pengendara yang mampir karena lelah setelah seharian berpuasa dan melakukan perjalanan.
Dengan senyum ramah, mereka menyajikan takjil kepada setiap orang yang datang, tak peduli dari mana asalnya atau siapa mereka. Setiap paket takjil diserahkan dengan penuh kebaikan dan keramahan. Ada yang tersenyum bahagia, ada yang berterima kasih dengan tulus, dan ada pula yang hanya mengangguk sebagai ungkapan rasa syukur.
Setelah itu, mereka memastikan sampah dibersihkan dan sekretariat GMMI kembali bersih agar siap untuk hari berikutnya. Meskipun kelelahan terasa, kebahagiaan melihat senyum di wajah orang lain membuat semua kerja keras menjadi sangat berharga.
Semangat dan keikhlasan dalam membantu sesama menjadikan Ramadhan mereka setiap tahunnya penuh makna. Mereka menyadari bahwa memberi itu lebih baik daripada menerima, dan kebersamaan dalam membantu yang membutuhkan membuat bulan suci ini semakin berharga.
Itulah cerita kami, tentang persiapan pembuatan takjil gratis hingga penyalurannya kepada musafir dan pengendara bermotor. Suatu pengalaman yang menguatkan hati dan menyemangati untuk terus berbuat kebaikan di hari-hari mendatang.”
(GMMI)